
Jurnal edisi ini dimulai dari tulisan Rahayu Lestari dan Tety Rachmawati tentang peluang dan tantangan Kerjasama Pariwisata Lampung-Australia. Artikel ini berangkat dari data wisatawan asal Australia yang datang ke Lampung dengan tujuan wisata alam pantai dan gelombang tinggi yang diminati untuk kegiatan berselancar. Namun ditemukan bahwa potensi tersebut belum optimal karena belum menjadi sektor pariwisata strategis.
Artikel kedua erat kaitannya dengan kerja sama internasional, Ridha Amalia menulis tentang 50 tahun ASEAN, sebagai kerja sama internasional di Asia Tenggara. Melalui artikel ini Amalia mengelaborasi pencapaian, tantangan, relevansi serta dinamika hubungan negara-negara di kawasan melalui pendekatan keamanan, ekonomi dan kerjasama lingkungan.
Artikel ketiga oleh Fitri Juliana Sanjaya menyoroti isi kekerasan para perempuan dan anak di Indonesia melalui pendekatan personal security. Sanjaya mengidentifikasi peningkatan signifikan data kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak di Indonesia. Permasalahan tersebut berdampak pada citra negara yang mengalami darurat keamanan manusia dan kaitannya dengan Hak Asasi Manusia.
Artikel keempat oleh Indra Jaya Wiranata, Astiwi Inayah dan Tety Rachmawati meneliti beragam praktik pengelolaan sampah terbaik di dunia. Dengan mengetahui praktik-praktik terbaik pengelolaan sampah yang dilakukan oleh berbagai kota di dunia, penelitian ini kemudian dapat mengidentifikasi kelemahan praktik pengelolaan sampah Bandar Lampung. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan bagi pemerintah kota dalam pengelolaan sampahnya.
Artikel kelima oleh Vincencius Dion P. Ginting dan Khairunnisa Simbolon erat kaitannya dengan kajian keamanan dalam studi Hubungan Internasional. Ginting dan Simbolon meneliti ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai respon Indonesia akan kehadiran The Quadrilateral Security Dialogue di Kawasan Indo- Pasifik. Penelitian ini menemukan bahwa AOIP masih memiliki banyak tantangan baik dari komunitas internasional maupun dari internal.
Penelitian keenam oleh Nibras Fadhlillah juga masih dalam pembahasan kajian keamanan, menganalisis Kebijakan Penyebaran Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) di Korea Selatan dengan alat analisis payoff chicken game theory. Fadhlillah mendeskripsikan kondisi dua Korea, Utara dan Selatan yang sangat dinamis sehingga keduanya terus bersiaga dan meningkatkan kapasitas pertahanannya.
Edisi JHII kali ini ditutup dengan artikel dari Nuke Faridha Wardhani dengan judul Accomodating the Rise of China and Facing as a Threat in International Society in the Decade. Wardhani meneliti bagaimana komunitas internasional, terutama Amerika Serikat dan negara-negara barat mengakomodasi kebangkitan china. Artikel ini menjelaskan bagaimana negara-negara memilih menjadi partner atau competitor bagi China.
Besar harapan kami jurnal edisi ini mampu mewarnai perkembangan keilmuan Hubungan Internasional di Indonesia.